Sidoarjo,Harian7Menit.Online - PGRI Sidoarjo menggelar Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) yang pertama di Hotel Zam Zam Kota Batu. Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP hadir langsung untuk membuka pelaksanaanya.
Bupati Sidoarjo mengapresiasi pelaksanaan Konkerkab PGRI Sidoarjo yang pertama itu. Menurutnya perhatian para guru yang tergabung dalam PGRI kepada dunia pendidikan sangat luar biasa. Terbukti meski diera pandemi Covid19 masih memberikan waktunya untuk menggelar Konkerkab demi kemajuan dunia pendidikan.
"Atensi tersendiri yang hadir disini terhadap kemajuan di Kabupaten Sidoarjo,"ucapnya,Jum'at (25/6).
Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu berharap lewat konferensi kerja seperti ini akan menghasilkan program kerja yang baik bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo. Dikatakannya era pandemi Covid19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Dibutuhkan trobosan-trobosan baru untuk menjawab tantangan tersebut. Menurutnya era digitalisasi 4.0 dimasa pandemi menjadi tantangan yang harus dijawab. Program-program yang akan dijalankan nantinya hendaknya menyesuaikan, adaptif dan relevan dengan zamannya.
"Kita semua, bukan hanya guru ya, bupatinya juga sama, camatnya juga sama, gurunya juga sama, dinas-dinas yang lain juga sama, alarm bahwa kita semua, se Indonesia mungkin belum siap pada era digitalisasi 4.0, ini tantangam yang harus dijawab oleh kita semua,"ucapnya.
Gus Muhdlor mengatakan PGRI merupakan mitra terbaik bagi Pemkab Sidoarjo dibidang pendidikan. Oleh karenanya sudah sewajarnya Pemkab Sidoarjo memberikan perhartian lebih. Pembinaan dan peningkatan kapasitas kepada insan guru akan dilakukan. Hal tersebut semata-mata demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo. Untuk itu dirinya meminta PGRI selalu berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo.
"Tolong komunikasinya jangan putus, intinya terkait pembinaan dan kapasitas guru itu merupakan harga mati yang harus terus dijaga,"ucapnya.
Sementara itu Ketua PGRI Sidoarjo Drs. Edy Wuryanto S.Pd, MM mengaku bangga dan senang atas kehadiran bupati Sidoarjo membuka Konkerkab yang pertama digelarnya. Kehadiran orang nomer satu Sidoarjo tersebut diharapkan menjadi sinyal yang baik bagi organisasi PGRI Sidoarjo untuk bersinergi dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.
"Semoga ini merupakan sinergi kita sebagai organisasi profesi dalam rangka ikut membantu dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Sidoarjo,"ucapnya.
Edy Wuryanto juga mengaku bangga dengan bupati saat ini yang memiliki latar belakang sebagai pengelola lembaga pendidikan. Oleh karenanya dirinya yakin dibawah kepemimpinan Gus Muhdlor, kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik di Sidoarjo akan terus meningkat.
"Kami sebagai pendidik tentunya merasa bangga karena kita mempunyai bupati yang memiliki latar belakang sebagai pengelola pendidikan, dan tentunya Gus Muhdlor paham betul bagaimana nanti meningkatkan kualitas pendidikan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan bapak ibu guru dari semua jenjang yang ada di Sidoarjo,"ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Edy Wuryanto mengaku siap membantu Pemerintah Sidoarjo dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sidoarjo. Organisasinya PGRI Sidoarjo akan mendorong program-program pendidikan yang ada.
"Kami berharap sinergitas kita dengan pemerintah daerah, kita tetap kritisi manakala ada hal-hal yang perlu kita krititi, tetapi kalau programnya itu sudah betul-betul pada jalannya yaitu sudah memperhatikan pendidikan, sudah memperhatikan guru dan memperhatikan anak-anak kita kedepan mari program bupati ini kita dukung dalam rangka mensukseskan Kabupaten Sidoarjo sebagai kota pendidikan,"ujarnya.
Menurutnya Edy Wuryanto, Sidoarjo merupakan kota yang menarik dalam menumbuhkan generasi muda yang cerdas dan mampu menguasai dunia global. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan generasi masa depan yang menguasai bahasa asing. Muatan lokal bahasa asing diharapkan ada disetiap jenjang pendidikan dari bawah. Apakah itu bahasa inggris, bahasa mandarin atau bahasa arab adalah bekal yang harus disiapkan kepada anak-anak kedepannya.
"Kita sayangkan kalau sekarang anak-anak tidak menerima muatan lokal khususnya bahasa asing,"ujarnya.**Red