Sidoarjo,Harian7Menit.Online - Hand Sanitizer berbahan limbah kreasi Tim Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo berhasil meraih prestasi yang cukup gemilang, yakni mendapatkan dua penghargaan medali emas dari World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2021, dan penghargaan khusus dari Malaysia Innovation Invention and Creatifity Association (MIICA).
Pembina KIR Smamda Sidoarjo, Ernawati Kristiningrum menjelaskan, karya tim ini telah berhasil mengolah limbah ampas tebu, kemiri afkir dan kulit durian menjadi cairan hand sanitizer, yang dikerjakan lima siswa, Jihan Faradina, Kanayya Huwaidah Fayyadiyah, Raysha Nazwa Putri Sugiarto, Septamara Aurora Putri Perta dan Vina Rachma Yunita.
“Para peneliti muda ini semuanya kelas XI MIPA 7 dan presentasinya juga menggunakan bahasa Inggris,” jelas Ernawati, Rabu (7/7) kemarin.
Ernawati menjelaskan, prosesnya setiap peserta mengunggah artikel pada tanggal 7 Juni 2021 dan presentasi 18 Juni 2021 melalui zoom. Peserta kelompok umum mulai SMA hingga perguruan tinggi. Smamda mendapat juri dari Malaysia (MIICA).
“Jadi gold medal itu penghargaan dari WSEEC sebagai penelitian terbaik tingkat sekolah, sedang predikat special award dari juri Malaysia (MIICA),” jelas guru kimia ini.
Ernawati juga menerangkan, para siswa ini menemukan limbah ampas tebu yang banyak di Pabrik Gula Candi. Ampas tebu merupakan sumber alkohol karena memiliki kandungan selulosa 52,42%. Ampas tebu juga bisa diperoleh dari penjual es sari tebu di pinggir jalan.
“Bahan ini difermentasi menjadi etanol/alkohol,"ujarnya.
Sumber gliserin dipilih dari kemiri (Aleurites moluccanus) yang afkir. Biji kemiri memiliki kandungan minyak nabati yang tinggi yaitu sekitar 57 hingga 69% sebagai bahan utama pembuatan gliserin. Kemiri banyak dijumpai di pasar tradisional. Pemilihan kemiri afkir yang remuk bisa membantu pedagang barang itu masih punya harga.
“Bahan antiseptik tetap memakai bahan kimia triklosan sebagai bahan aktif, karena triklosan memiliki sebagian besar sifat antibakteri, tetapi juga bersifat antijamur dan antivirus. Campuran bahan ini agar hand sanitizer benar-benar efektif membunuh kuman dan bakteri,” tuturnya.
Aroma pewangi dipilih kulit durian yang memiliki kandungan senyawa tanin, alkaloid, triterpenoid dan flavonoid sebagai bahan anti bakteri. Aroma durian juga kuat. Kulit durian ini diekstrak untuk menghasilkan bibit pewangi.
“Jadi, penelitian ini termasuk baru, belum ada yang melakukan,” pungkas Ernawati.**Red
“Para peneliti muda ini semuanya kelas XI MIPA 7 dan presentasinya juga menggunakan bahasa Inggris,” jelas Ernawati, Rabu (7/7) kemarin.
“Bahan ini difermentasi menjadi etanol/alkohol,"ujarnya.