Sidoarjo,Harian7Menit.Online - Kapolresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro, Sabtu (30/10/2021), mendatangi Desa Mulyodadi dan Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, yang Jumat (29/10/2021) sore diterjang bencana angin puting beliung dan hujan deras.
Tiba di Balai Desa Mulyodadi, Kapolresta Sidoarjo bersama Forkopimka Wonoayu secara simbolis menyerahkan bantuan sosial sembako ke warga, dan material bahan bangunan untuk pembenahan rumah warga terdampak puting beliung.
“Kami juga menurunkan personel ke lokasi bencana puting beliung di lima desa Wonoayu, bersama-sama personel TNI, stake holder terkait dan para relawan untuk melakukan perbaikan rumah-rumah warga yang rusak,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro.
Usai penyerahan bantuan sosial di Balai Desa Mulyodadi, Kapolresta Sidoarjo mengendarai motor melihat langsung rumah-rumah warga yang rusak. Sambil bertemu warga terdampak. Meskipun tidak ada korban jiwa akibat puting beliung, ia turut prihatin atas musibah yang terjadi. “Semoga tidak ada lagi bencana, segera membaik dan perbaikan rumah warga akan kami upayakan bersama-sama,” tambahnya.
Selain dua desa tersebut, angin puting beliung juga melanda tiga desa lainnya di Wonoayu. Antara lain Desa Plaosan, Desa Wonokalang serta Desa Karangpuri. Camat Wonoayu Probo Agus Sunarno menjelaskan Desa Pagerngumbuk paling parah, yakni ada 85 rumah rusak. Disusul Desa Mulyodadi 56 rumah rusak, Desa Plaosan dan Desa Karangpuri 3 rumah rusak, serta Desa Wonokalang 1 rumah rusak.
“Kebanyakan kerusakan rumah warga ada pada bagian atap. Tidak ada korban jiwa. Saat ini upaya yang dilakukan mengupayakan perbaikan rumah warga yang rusak dan penyaluran bantuan sosial kepada warga terdampak,” kata Probo Agus Sunarno.
Angin puting beliung di lima desa tersebut, terjadi Jumat (29/10/2021), sekitar pukul 15.30 WIB. Warga mengaku terkejut, saat sudah mengetahui atap rumahnya porak-poranda tersapu angin. Seperti disampaikan Reni Lidyawati, 32 tahun, warga Dusun Bendet, RT 3, RW 3, Desa Pagerngumbuk, Wonoayu. Dirinya bersama suami dan satu anaknya sedang berada di dalam rumah. “Tahunya atap rumah sudah rusak. Ternyata telah tersapu angin puting beliung,” ungkapnya.** Red