Sidoarjo,Harian7MenitNews.Online -Dampak Adanya wabah virus Covid 19 di Indonesia selama dua tahun sempat membuat terpuruk ekonomi masyarakat.Khususnya pedagang kecil menengah.
Tidak hanya,membawa dampak ekonomi saja.Bahkan, banyak orang meninggal akibat adanya wabah virus Covid 19. jutaan ribu masyarakat Indonesia kehilangan mata pencaharian.Dan banyak juga anak menjadi yatim piatu.
Meskipun upaya Pemerintah pusat,Pemerintah Kabupaten/Kota bahkan Pemerintah Desa memberikan bantuan berupa sembako maupun uang tunai untuk meringankan beban masyarakat.Itu saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.
Seperti halnya,pedagang yang mempunyai lapak di depan citra harmoni yang tergabung di paguyuban PK 5 Bringin Kulon mengeluhkan dampak dari Pandemi Covid 19.
Menurut Keterangan, Agung Sekretaris paguyuban PK 5 Bringin Kulon mengatakan, sangat terasa adanya Pandemi covid 19 ini bagi pedagang kecil.Penjualan omsetnya menurun drastis.
Setelah berlalunya, pandemi Covid 19.Pedagang kecil yang tergabung di paguyuban PK 5 mendirikan 'Area Sentral UMKM Bringin Bendo Bangkit Pasca Pandemi'.
"Pedagang kecil yang tergabung di PK 5 ini butuh perhatian dari Pemerintah Kabupaten," terang Agung.Minggu (12/6/2022).
Agung menambahkan,Pedagang paguyuban PK 5 sementara ini dikelolah oleh lingkungan RW sekitar Bringin Kulon,oleh karena itu kami ingin menggandeng atau kerjasama dengan Pemerintah Desa Bringin Bendo untuk mengelolah bersama kontribusi pedagang setiap bulannya.Bisa dimasukkan badan usaha milik Desa (BUMdes ).
Sempat, beberapa bulan yang lalu ada rapat.Dan waktu itu Kepala Desa Bringin Bendo Sholeh janji akan segera bentuk BUMdes terkait lapak pedagang Bringin kulon.
"Sampai sekarang,tak kunjung ada kabar adanya lapak yang tergabung di paguyuban PK 5 dimasukkan BUMdes.Padahal,kalau kontribusi lapak dimasukkan BUMdes,itu menambah pendapatan Desa.Dan kami pun juga ingin Pemdes Bringin Bendo perhatian pada pedagang kecil serta adanya legalitas lapak pedagang,"tutupnya.**Red